Rabu, 16 Oktober 2013

Bagian II : Statistika Deskriptif II ( Quartile, Nilai Rata Ukur, Nilai Rata Harmonik )


Quartile, Nilai Rata Ukur, Nilai Rata Harmonik

Selain ukuran memusat, ada juga yang disebut ukuran letak. Adapun ukuran letak meliputi: kuartil (Q), desil (D), dan persentil (P).

a.      Kuartil (Q)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa median membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Adapun kuartil adalah membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak.

 


1)      Kuartil data tunggal
Letak dari Qi dirumuskan sebagai berikut :



             

2)      Kuartil Data Bergolong
Menentukan letak kuartil untuk data bergolong, caranya sama dengan data tunggal. Nilai kuartil dirumuskan sebagai berikut :





b.      Desil dan Persentil untuk data tunggal

1.      Desil untuk data tunggal
Jika median membagi data menjadi dua bagian dan kuartil membagi data menjadi
empat bagian yang sama, maka desil membagi data menjadi sepuluh bagian
yang sama besar.




2.      Persentil untuk data tunggal
Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka ukuran itu disebut persentil.
Letak persentil dirumuskan dengan:



Tentukan P40dan P80  dari data : 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 9 !
Jawab:
n = 13.
Letak P40 =  =  = 5
Jadi P40 = 5 +  (6 – 5) = 5,6
Letak P80 =  =  = 11
Jadi P80 = 7 +  (8 – 7) = 7,2


c.       Desil dan Persentil untuk data bergolong
                  Nilai desil ke-i dari data bergolong dirumuskan sebagai berikut:


                  

                       Contoh Desil Data Bergolong :

                       Tentukan D5 dan D9 dari data berikut :

Nilai
f
52 – 58
59 – 65
66 – 72
73 – 79
80 – 86
87 – 93
94 -100
2
6
7
20
8
4
3

           Jawab :

           Ø Letak D5 =  =   = 25
           D5 terletak pada kelas : 73 -79
           b = 72,5
           F = 2 + 6 + 7 = 15
           f = 20
           P = 7
           D5 = b + P  = 72,5 + 7 = 72,5 + 3,5 = 76
           Ø Letak D9 =  =   = 45
           D9 terletak pada kelas : 87 -93
           b = 86,5
           F = 2 + 6 + 7 +20 + 8 = 43
           f = 4
           P = 7
           D9 = b + P  = 86,5 + 7 = 86,5 + 3,5 = 90

          Contoh Persentil Data Bergolong :

          Tentukan P10 dan P90  dari data berikut :

Nilai
F
52 – 58
59 – 65
66 – 72
73 – 79
80 – 86
87 – 93
94 -100
2
6
7
20
8
4
3
Jumlah
50



           Jawab:

           Ø Letak P10 =  =   = 5
           P10 terletak pada kelas : 59 -65
           b = 58,5
           F = 2
           f = 6
           P = 7
           P10 = b + P  = 58,5 + 7 = 58,5 + 3,5 = 62
             
           Ø    Letak P90 =  =   = 45
           P90 terletak pada kelas : 87 -93
           b = 86,5
           F = 2 + 6 + 7 +20 + 8 = 43
           f = 4
           P = 7
           P90 = b + P  = 86,5 + 7 = 86,5 + 3,5 = 90

d.      Nilai Rata Ukur

    •          Pengertian Nilai Rata Ukur
Nilai rata-rata ukur dari sekelompok bilangan ialah hasil perkalian bilangan tersebut, diakar pangkatkan sebanyaknya bilangan itu sendiri. Rata rata ukur dipakai untuk menggambarkan keseluruhan data khususnya bila data tersebut mempunyai ciri tertentu yaitu banyaknya nilai data yang satu sama lain saling berkelipatan sehingga perbandingan tiap dua data yang berurutan tetap atau hampir tetap. Bila suatu kelompok data mempunyai ciri seperti ini maka rata rata ukur akan lebih baik dari pada rata rata hitung.

    •      Cara Menghitung Nilai Rata Ukur
Rata rata ukur G dari kelompok data Xi , X2 , X3 , …Xn didefinisikan sebagai berikut :
                 
      •  Untuk Data Tidak Berkelompok
                                                n
G =    √ ( X1, X2, X3….Xn )       Untuk Data yang Kecil

                                                   ( ∑ log X )
G = antilog ( ------------------- ) Untuk Data yang Besar
                                                      ∑ n

      • Untuk Data Berkelompok

                                                ( ∑ f . log X )
G = antilog ( ------------------- )
                                                  ∑ f

Contoh: Tentukan rata rata ukur (GEOMETRIC MEAN)  data 2, 4, 8 !

Jawab : 

            n = 3
Log 2 = 0,3010
Log 4 = 0,6021
Log 8 = 0,9031

Maka Log 2 + Log 4 + Log 8 = 0,3010 + 0,6021 + 0,9031 = 1,8062

                                                     ( ∑ log X )
G = antilog ( ------------------- )            
                                                       ∑ n
                                               
              ( Log 2 + Log 4 + Log 8 )
G = antilog ( ------------------------------------- )             
                                                                         3
                       
                                                  ( 1,8062 )
G = antilog  ( ------------------ )  =  antilog 0,6021 = 4  
                                 3


e.       Nilai Rata Harmonik
Rata-rata harmonik dari suatu kumpulan data x1, x2, …, xn adalah kebalikan dari nilai rata-rata hitung (aritmetik mean). Secara matematis dapat dinyatakan dengan formula berikut:

      •  Untuk Data Tidak Berkelompok
                                           n
Rh  =  -------------
                                    ∑ (1 / x )

      • Untuk Data Berkelompok
                                            f
                        Rh  =  --------------
                                     ∑ ( f / x )

Secara umum, rata-rata harmonic jarang digunakan. Rata-rata ini hanya digunakan untuk data yang bersifat khusus. Misalnya,rata-rata harmonik sering digunakan sebagai ukuran tendensi sentral untuk kumpulan data yang menunjukkan adanya laju perubahan, seperti kecepatan.

Contoh:
Nyonya Lukman melakukan perjalanan dari Bandung ke Sidoarjo pulang pergi, Dalam perjalanan tersebut naik kereta api. Bertolak dari Bandung ke Sidoarjo berkecepatan 90 km/jam, tetapi waktu pulang mampir dulu ke yagyakarta dengan kecepatan 70 km/jam, kemudian hari berikutnya dilanjutkan lagi perjalanan menuju Bandung dengan kecepatan 80 km/jam, berapakah kecepatan rata rata perjalan nyonya Lukman ?

Jawab :

Kecepatan Pertama X1 = 90 km / jam
Kecepatan Kedua (X2) = 70 km / jam
Kecepatan Kedua (X2) = 80 km / jam
            n = 3

                                         n                                        3
Rh  =  ------------ = ---------------------------------------------
                                    ∑ (1 / x )               ( 1 / 90 ) + ( 1 / 70 ) + ( 1 / 80 )
                                   
  n                                                      3
Rh  = ----------- = ------------------------------------------------------------------------
                                   ∑ (1 / x )           ( 0.011 km / jam) + ( 1.0143 km / jam) + ( 0.01254 km/jam
   
Rh  =   3 : 0,0379 km / jam = 79.155 km/jam

Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar