Selasa, 17 September 2013

Bagian I : Statistika Deskriptif I ( Skala Pengukuran )



SKALA PENGUKURAN

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur, karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Jenis-Jenis Skala Pengukuran 

1.      Skala nominal
Skala nominal merupakan skala paling sederhana dari empat skala yang ada. Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang atau objek ke dalam kategori, kelas, atau klasifikasi. Skala nominal ini hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu mengidentifikasi dan membedakan. Sebagai contoh, jenis kelamin merupakan contoh skala nominal yang menandai seseorang, yakni laki-laki atau perempuan.

2.      Skala ordinal
Skala ordinal memungkinkan untuk mengurutkan seseorang atau objek sesuai dengan banyak atau kuantitas dari karakteristik yang dimilikinya. Pada skala ordinal, dimungkinkan untuk melakukan penghitungan (kuantifikasi) variabel-variabel yang diuji sehingga dapat memberikan informasi yang lebih substansial dibandingkan dengan skala nominal. Contoh dalam kelas kepelatihan yang terdiri dari beberapa trainee Adi, Budi, Santi, Eka, Fitri, dan Gina. Eka adalah siswa yang paling tinggi, diikuti kemudian oleh Adi dan Santi, sedangkan Gina adalah siswa yang paling pendek, yang agak tinggi Budi, dan diikuti kemudian oleh Fitri.

3.      Skala interval
Skala interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala nominal atau ordinal. Skala interval juga memungkinkan untuk mengurutkan seseorang atau objek seperti halnya skala ordinal, namun dengan unit yang sama. Melalui unit yang sama maka perbedaan antara unit-unit yang berdekatan pada skala itu ekuivalen. Misalnya, selisih skor antara 70 dan 71 adalah sama dengan selisih skor 50 dan 51 (92 dan 93, 37 dan 38, dan seterusnya).

4.      Skala rasio
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol, karena itu maka ukuran rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.

Dari keempat data di atas akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan ratio. Adapun berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian pendidikan antara lain adalah:

1)      Skala likert
Skala Likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

     Sangat baik
        Sangat setuju
           Selalu
     Baik
        Setuju
           Sering
     Ragu-ragu
        Ragu-ragu
           Ragu-ragu
      Tidak baik
        Tidak setuju
           Kadang-kadang
      Sangat tidak baik
        Sangat tidak setuju
            Tidak pernah
   
     Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist
     Ataupun pilihan ganda.

·         Contoh bentuk checklist:
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan member tanda (Ö) pada kolom yang tersedia.
          
No
Pertanyaan
Jawaban
SS
ST
RG
TS
STS
1

2
Sekolah ini akan menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan administrasi dan akademik
.................................

Ö






      


   


·         Contoh bentuk pilihan ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tangda silang pada nomor jawaban yang tersedia.

Kurikulum baru 2013 akan segera diterapkan di lembaga pendidikan anda?
                           a.       Sangat tidak setuju
                           b.      Tidak setuju
                           c.       Ragu-ragu
                           d.      Setuju
                           e.       Sangat setuju

2)      Skala guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak”; “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada skala guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” dan “tidak setuju”. Pennelitian menggunakan skala guttman dilakukan bila ingin mmendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terrendah nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.

·         Contoh:
                  Bagaimana pendapat anda, bilan orang itu menjabat Kepala Sekolah di sini?
               a.       Setuju
               b.      Tidak setuju

3)      Skala Diferensial Semantik
Skala pengukuran yang berbentuk Semantic defferensial dikembangkan olleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

·         Contoh: Nilai gaya kepemimpinan Kepala Sekolah

Bersahabat             5          4          3          2          1         Tidak bersahabat
Tepat janji              5          4          3          2          1          Lupa janji
Bersaudara            5          4          3          2          1          Memusuhi
Memberi pujian      5          4          3          2          1          Mencela
Mempercayai         5          4          3          2          1          Mendominasi

Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap Kepala Sekolah itu sangat positif, sedang bila memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden terhadap Kepala Sekolah sangat negatif.

4)      Rating Scale
Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan di atas adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif  yang telah disediakan. Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternatif jawaban yang dipilih responden. Misalnya responden memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 2 bagi orang lain yang juga memiliki jawaban angka2

·         Contoh:
                  Seberapa baik ruang kelas di sekolah C?

            Berilah jawaban dengan angka:
               4       Bila tata ruang itu sangat baik
               3    Bila tata ruang itu cukup baik
               2    Bila tata ruang itu kurang baik
               1       Bila tata ruang itu sangat tidak baik

          Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang  
          Sebenarnya.

No.
Item
Pernyataan tentang tata ruang kelas
Interval jawaban
1.

2.
3.
Penataan meja murid dan guru sehingga komunikasi lancar
Pencahayaan alam tiap ruang
Kebersihan ruangan
4     3     2     1

4     3     2     1
4     3     2     1

5)      Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.

·         Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.


Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar