Selasa, 17 September 2013

Bagian I : Statistika Deskriptif I ( Distribusi Frekuensi dan Grafik )



DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIK

Dalam suatu penelitian biasanya dilakukan suatu kegiatan pengumpulan data. Untuk memudahkan penggunaan data-data itu dalam penelitian, data-data itu dapat diringkaskan atau disusun.

Salah satu cara untuk mengatur atau menyusun data adalah dengan mengelompokkan data-data berdasarkan ciri-ciri penting dari sejumlah besar data ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk kedalam setiap kelas. Susunan demikian ini dalam bentuk tabel, disebut Distribusi Frekuensi. Selain itu dapat pula disajikan dalam bentuk diagram dan grafik.

Berdasarkan jenis data yang digolongkan didalamnya distribusi frekuensi dibagi menjadi dua yaitu, distribusi frekuensi bilangan (numerical frequency distribution) dan distribusi frekuensi kategoris (categorical frequency distribution).

Distribusi frekuensi bilangan adalah distribusi frekuensi yang berisikan data berupa angka-angka, dimana data itu di bagi atas golongan-golongan yang dinamakan kelas-kelas, menurut besarnya bilangan.
 
 

Distribusi frekuensi kategoris adalah distribusi frekuensi yang berisikan data bukan angka, dimana data itu dibagi atas golongan-golongan yang dinamakan kelas-kelas, berdasarkan sifat lain.


Membentuk Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah memebuat distribusi frekuensi bagi segugus data kwalitatif adalah :

      a)      Tentukan banyaknya kelas yang diperlukan
      b)      Tentukan wilayah data tersebut ( Range)
      c)      Bagilah wilayah tersebut dengan banyaknya kelas untuk menduga lebar selangnya.
      d)     Tentukan limit bawah kelas bagi selang yang pertama dan kemudian batas bawah kelasnya. Tambahkan  lebar kelas pada batas bawah kelas untuk mendapatkan batas atas kelasnya.
      e)      Daftarkan semua limit kelas dan batas kelas dengan cara menambahkan lebar kelas pada limit dan batas selang sebelumnya.
      f)       Tentukan titik tengah kelas bagi masing-masing selang dengan merata-ratakan limit kelas atau batas kelasnya
      g)      Tentukan frekuensi bagi masing-masing kelas.
      h)      Jumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah hasilnya sama dengan banyaknya total pengamatan.


Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi Frekuensi dapat juga berbentuk distribusi frekuensi relatif, yaitu dengan membagi setiap frekuensi kelas dengan total banyaknya data.

Tabel 5 diatas dapat diubah dalam bentuk frekuensi relatif, dapat dilihat pada tabel 6 :


Distribusi Frekuensi Kumulatif 

Dalam suatu keadaan yang menjadi titik perhatian mungkin bukan pada banyaknya pengamatan pada kelas tertentu, tetapi pada banyaknya pengamatan yang jatuh diatas atau di bawah sebuah nilai tertentu. Distribusi frekuensi semacam ini dikenal sebagai distribusi frekuensi kumulatif.

Distribusi frekuensi kumulatif terdiri dari dua macam yaitu distribusi kumulatif kurang dari dan distribusi kumulatif lebih dari. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari menunjukkan berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang menunjukkan nilai lebih kecil dari sebuah nilai atau nilai-nilai tertentu. Sedangkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari menunjukkan berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang menunjukkan nilai yang lebih besar dari sebuah nilai atau nilai-nilai tertentu.


Dari tabel 7, jika ingin diketahui berapa banyak pengamatan yang kurang dari 3, maka dapat dilihat ada 7 pengamatan. 


Dari tabel 8, jika ingin diketahui berapa banyak pengamatan yang mempunyai nilai lebih dari 3, dapat dilihat ada 18 pengamatan.

Penyajian Grafik

Distribusi frekuensi dapat juga disajikan dalam bentuk grafik. Sajian grafik yang sangat luas digunakan bagi data numeric adalah diagram balok, untuk data tabel lima.


Penyajian data lainnya adalah berbentuk histogram. Histogram berbeda dari diagram balok dalam hal sebagai lebar baloknya digunakan batas kelas bukan limit kelas. Grafiknya disebut histogram frekuensi relatif atau histogram persentase, bentuknya persis dengan histogram frekuensi, hanya skala tegaknya berbeda.



Cara lainnya lagi adalah dalam bentuk poligon frekuensi. Poligon frekuensi dibentuk dengan memplotkan frekuensi kelas terhadap titik tengah kelas dan kemudian menghubungkan titik-titik yang berurutan dengan garis lurus. Dengan kata lain poligon merupakan bangun berisi banyak yang tertutup. Jika frekuensi yang ada dalam bentuk frekuensi relatif, maka disebut poligon frekuensi relatif atau poligon persentase.







Grafik garis lainnya, disebut poligon frekuensi kumulatif atau ogif, didapat dengan memplotkan frekuensi kumulatif yang lebih kecil daripada batas atas  kelas terhadap batas atas kelasnya. Poligon frekuensi kumulatif bagi data pada tabel 5, diperlihatkan dalam gambar 6. Seandainya yang digunakan adalah frekuensi kumulatif relatif atau persentase, maka grafik yang dihasilkan disebut ogif frekuensi relatif atau ogif persentase.


Sumber :